A.
Pengertian
Metodologi Dan Metodologi Pemahaman Islam
Metodologi adalah
cara-cara yang didapat dari pemikiran manusia baik dengan sumber pendukung
ataupun tidak, untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun untuk melakukan
suatu pekerjaan supaya sesuai dengan tujuan suatu pekerjaan itu sendiri. Metodologi
dapat diibaratkan sebagai kunci yang bisa membuka pintu rumah, pintu mobil atau
pintu lemari, sehingga kita bisa melihat isinya.
Maka dapat
diartikan bahwa metodologi pemahaman islam adalah cara-cara yang dikemukakan oleh seseorang atau
kelompok dengan tidak keluar dari pedoman agama Islam itu sendiri (Al-Qur’an
dan hadits) supaya dapat magetahui bagaimana cara memahami agama islam dengan
benar.
Metodologi
yang tepat dalam memahami islam akan mengantarkan kita terhadap pemahaman yang
utuh dan integral terhadap islam. Jadi tanpa metodologi, kita tidak akan mampu
melihat isi ajaran islam dengan baik.
B.
Metodologi
Pemahaman Islam
Ada beberapa
tokoh yang mengemukakan pendapat tentang metode atau cara memahami Islam,
diantaranya:
1.
Menurut Nasruddin Razak
Upaya memahami
islam secara baik, benar dan kompherensif perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Islam
harus dipelajari dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah
Rasulullah saw. Kekeliruan memahami Islam, karena orang hanya mengenalnya dari
sebagian ulama yang telah jauh dari bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah, atau
melalui pengenalan dari sumber kitab-kitab fikih dan tasawuf yang semangatnya
sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
b. Islam
harus dipelajari secara integral, tidak parsial. Artinya dipelajari secara
menyeluruh sebagai satu kesatuan, tidak hanya sebagian saja. Memahami Islam
secara parsial akan membahayakan, menimbulkan sikap skeptis, bimbang, dan penuh
keraguan.
c. Islam
perlu dipelajari dari kepustakaan atau buku-buku yang ditulis oleh para ulama
besar, cendikiawan muslim, sarjana-sarjana Islam, karena pada umumnya mereka
memiliki pemahaman yang baik, yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu
yang dalam terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah saw. dengan pengalaman
dari praktik ibadah yang dilakukannya setiap hari.
d. Islam
hendaknya dipelajari dari ketentuan-ketentuan normatif teologis yang ada dalam
Al-Qur’an, baru kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan
sosiologis yang ada di masyarakat.
e. Islam
dipelajari dan dihubungkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi msnusia
dalam masyarakat dan dilihat relasi serta relevansinya dengan
persoalan-persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya, sains sepanjang sejarah
manusia terutama sejarah umat Islam.
f. Islam
dipelajari dengan bantuan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang sampai
sekarang, seperti ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial, serta ilmu-ilmu
kemanusiaan.
g. Islam
dipelajari dengan metode yang sesuai dengan agama dan ajaran Islam.
2.
Menurut Ali Syari’ati
Syari’ati
mengemukakan bahwa ada dua metode fundamental untuk memahami islam secara
benar, yaitu:
Ø
Pengkajian Al-Qur’an
Yaitu pengkajian intisari gagasan-gagasan dan output
ilmu dari orang yang dikenal sebagai Islam.
Ø
Pengkajian Sejarah Islam
Yaitu pengkajian tentang perkembangan Islam sejak masa
Rasul menyampaikan misinya hingga masa sekarang.
C.
Tujuan
Metodologi
Adapun tujuan sebuah metodologi dalam
upaya mempelajari dan memahami Islam antara lain sebagai berikut:
1. Untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam memahami Islam atau pemahaman Islam
yang sesat.
2. Untuk
memberikan petunjuk cara-cara memahami Islam secara tepat, benar, sistematis, terarah,
efektif, efisien, dan membawa orang untuk mengikuti kehendak agama. Bukan
sebaliknya, agama yang harus mengikuti kehendak masing-masing orang.
3. Penguasaan
metode yang tepat akan menjadikan seseorang dapat mengembangkan ilmu yang
dimilikinya. Sebaliknya orang yang tidak menguasai metode hanya akan menjadi
konsumen ilmu semata, tidak akan memproduksi suatu ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar